Pengikut

Mengenai Saya

DKI Jakarta Terpadat, Jakut, tapi akhir-akhir ini Jakbar, Indonesia
sombong, sok, angkuh, nyolot, belagu, sifat dasar manusia yang amat teramat melekat di gue

Selasa, 03 September 2013

sepenggal narasi kisah aliran romantisme fresh graduate

we just didn't, that's all..

kemaren malem, tepatnya kemaren malemnya kemaren malem lagi, gue baru aja ngelakuin pembicaraan yang tergolong aneh menurut tata cara hukum sosial dalam menjalani hubungan.

gue ngomongin masalah tentang: me being nice to you.

siapa "me"?
siapa "you"?

mari kita anggap mereka adalah sepasang rekan yang aneh yang secara tidak sengaja terjebak dalam suatu situasi yang serupa.

jadi ceritanya mereka lagi bercakap-cakap di tengah malem, di kursi panjang kayu, di depan kostan orang, dengan pemandangan tukang nasi goreng di depan mereka yang ditinggalin ama abang ketoprak pulang kampung. merekapun memulai pembicaraan dengan sebungkus pisang coklat keju panggang yang baru dibeli tadi, dan beberapa kalimat emosional dari salah satu rekan. pembicaraan pun menjadi alot dan berlangsung lama. dan pada akhirnya tidak tercapai kesimpulan apa-apa. selalu seperti itu. hanya sepenggal kalimat esensial dengan lusinan lelucon ga jelas yang hanya dapat dimengerti oleh mereka, dan jakarta malam hari.

tapi itulah mereka. rekanan fresh graduate yang berusaha mencocokkan emosional mereka tanpa panduan dari buku petunjuk, hanya petuah dan hati.

sempat terjadi penawaran untuk salah satu rekanan supaya bisa bersikap manis dengan memberikan kalimat-kalimat sentimentil yang sangat out of character. dan walaupun sempat ditanggapi dengan mimik muka yang meremehkan, tetapi dapat terlihat jelas dari seringai yang terkembang pada wajah sang rekanan lainnya bahwa ia pun diam-diam menyukainya.

jadi bagaimana endingnya?

hanya sebentar, seperti memasak tumis kangkung umur dari penawaran yang diterima tersebut. kemudian mereka kembali lagi seperti sedia kala. seperti rekanan yang disebut sebagai "teman sangat baik", hanya saja ditambahi dengan beberapa adegan film ftv.

mereka membiarkan me being nice to you malam itu menjadi wacana kese-malam-an seperti wacana-wacana lain yang  biasa mereka tertawakan hampir setiap malam. dan seperti itulah.

me being nice to you just not really us.
because you and i appreciate you for who you are :)