Pengikut

Mengenai Saya

DKI Jakarta Terpadat, Jakut, tapi akhir-akhir ini Jakbar, Indonesia
sombong, sok, angkuh, nyolot, belagu, sifat dasar manusia yang amat teramat melekat di gue

Jumat, 15 September 2017

Teman-Teman Yang Sudah Lama Tidak Bertemu

Dalam hidup ini, ada beberapa hal yang dirindukan. Bukan subjectnya, tapi keterangannya.

Ngeliat post-an socmed salah seorang teman kaum adam barusan yang lagi nongkrong dengan beberapa teman kaum adam lainnya. Di situ gue tersadar bahwa postur tubuh mereka tidak selangsing dulu lagi, haha...

Jelas terjadi perubahan bentuk tubuh pada temen gue ini. Gue dulu menganggap doi itu anak berbadan besar yang culun dan berkacamata. Di foto itu juga dia masih berbadan besar (bahkan lebih besar) dan berkacamata juga sih, tapi demikian doi udah ga bisa gue pandang sebagai culun lagi. Secara doi udah jadi kepala cabang di salah perusahaan swasta bonafit yang ada di Indonesia.

Entah karena usia, atau karena jabatan. Tapi yang jelas, glamour kelap-kelip yang doi lakonkan dalam pertemanannya (berdasarkan socmed yang di-post doi tentunya), jelas sangat berbeda dengan doi yang gue inget dulu ketika kita masih seperjuangan di Jakarta. Dengan kemeja lengan panjang yang digulung selengan dan celana jeans yang ketat serta sepatu boot jenis tracker yang mostly warna coklat, jelas temen dalam ingatan gue ini dulu ga mungkin se-ber-otot ini. Dan gue liat pun, temen-temen kaum adamnya disana juga berpenampilan dan ber-otot yang sama seperti doi.

Mungkin itu karena hormon testostistasteron pada kaum adam.

Dan hal itupun berlaku pada semua temen kaum adam gue yang lainnya. Mereka tumbuh dengan menjadi pria yang berlaku seperti pria yang ga pernah gue bayangin dalam diri mereka sebelumnya. Di satu sisi, gue seneng karena paling enggak temen gue udah enggak sedekil dan sepostur-tubuh-anak-anak dulu. Tapi di sisi lain, gue juga merindukan sosok mereka yang sederhana seperti dalam ingatan gue.

Gue pun bertanya-tanya, apakah kaum hawa juga berubah seperti halnya dengan kaum adam?
Atau emang cuman gue doang yang masih cupu dan dekil seperti dalam ingatan mereka dahulu?
Kemana hormon estrogenetikus gue yak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar