Pengikut

Mengenai Saya

DKI Jakarta Terpadat, Jakut, tapi akhir-akhir ini Jakbar, Indonesia
sombong, sok, angkuh, nyolot, belagu, sifat dasar manusia yang amat teramat melekat di gue

Rabu, 29 Agustus 2012

jogja's diary #day2

dibawah birunya langit dlm bayang2 pepohonan rindang, berganti dg ramainya kelapkelip lampu dan semilir angin pesisir pantai 

TEETT TEEETTT TEEEEEEEETT!!
tebak itu suara apa men?
clue nya adalah suara itu berasal dari hp temen gue, dan jam 5 pagi.
yap! itu suara alarm yg mengawali pagi hari ke-2 di jogja kami.


dg mata yg masih merem semuanya, kami pura-pura tidak mendengar apapun suara aneh nan keras nan mengganggu nan pagi-pagi buta itu. baru diketahui belakangan kalo ternyata temen gue biasa bangun jam segitu kalo di rumah, dan doi lupa matiin alarmnya itu di jogja yg bukan rumahnya ini. dan akhirnya hanya doi yg bangun buat matiin alarm itu, yg lainnya semua masih tepar seteparnya orang tepar di kasur, tapi kemudian si doi pun kembali tepar di pelukan kasur bersama yg lainnya.

rencana hari ke-2 itu adalah kita mau bangun jam 7 pagi dan kemudian pergi ke keraton jogja lalu dilanjutkan ke prambanan. 
tapi rencana ya tinggal rencana, rencana bangun jam 7 ternyata dipercepat jadi jam setengah 7 gara-gara temen gue yg punya alarm itu kebiasa jadi anak baik bangun pagi-pagi buta dan kemudian mencari korban buat nemenin pagi butanya doi, heghh..
tapi sepagi-paginya cewek bangun, kalo masalah rapih-rapih diri, ga mungkin bisa diselesaikan dalam waktu 1 jam, apalagi itu ada 5 orang cewek-cewek kece metropolis pesolek dari jakarta, maka jadilah baru sekitar jam 9 kita cuss ke keraton jogja.

keraton jogja. tempat dimana rumah sultan hamengku buwono (gue lupa yg ke berapa) tinggal, dimana gue akan sungkeman dan foto-foto ama itu sultan dan kemudian akan gue upload dan gue pamerin ke seluruh friends di fb gue. well, itu cuma dalam imajinasi gue saja kawan, pada kenyataannya, keraton jogja itu isinya cuma semacam keraton dg banyak ruangan di sana dan di sini yg isinya adalah benda-benda yg kata mereka disebut antik yg mana menurut gue itu kebanyakan adalah kumpulan dari piring-piring dan batik-batik dan foto-foto jaman dulu yg umurnya bahkan belum mencapai 1 abad. seandainya ada penghuni keraton jogja di situ, itu adalah para abdi dalam nya, yg mana mereka itu semacam merangkap jadi tour guide nya keraton jogja itu.

selesai dari keraton jogja, kami langsung cuss lagi ke candi prambanan. dg transjogja, perjalanan ke candi prambanan memakan kurang lebih 1 jam. oh ya, gue punya opini gue sendiri terhadap jalanan dan alat transportasi di jogja ini. jadi orang-orang di jogja ini, menurut gue adalah orang yg saangaat tertiiib sekali masalah lalu lintas, ga ada polisi disana yg ngatur di setiap perempatan lampu merah, tapi mereka tetep patuh ama warna lampu, merah ya berhenti walaupun jalanan di depannya sepi, ga ada yg berani nerobos warna merah itu, salut! kalo ada kendaraan yg melawan arus arah jalanan, maka nanti di sepanjang jalan, para pengendara lainnya akan menggeber-geber motornya dan sengaja mau nabrak-nabrakin ke kitanya gitu, belom lagi kita bakal di-aum-in kayak singa ama pengendara lainnya, seperti yg gue alami ama sepupu gue pas hari pertama ketika sepupu gue dg polosnya ngambil arah berlawanan dg alur yg seharusnya, mereka bener-bener menerapkan kesadaran diri sendiri untuk tertib demi kedamaian (selow kalo menrut gue) kota yg mereka cintai, salut sekali lagi!

sampai di candi prambanan, kami memutuskan untuk membeli tiket terusan ke candi apa itu namanya gue lupa, dg membayar Rp45000,- kami kemudian diantar ke candi yg namanya gue lupa itu menggunakan mobil, memakan waktu kira-kira 15 menit dari candi prambanan ke candi yg namanya gue lupa itu.
dan yg menunggu kami di candi yg namanya gue lupa itu adalah luar biasa, bekas peninggalan jaman hindu buddha di tempat itu masih samar-samar terlihat, walaupun kalo menurut gue itu uda banyak yg dirombak karena jalanannya kelewat bagus untuk situs-situs jaman hindu-buddha.
dibawah teriknya matahari jam 12 siang kota jogja, kami berjalan mendaki tangga menuju sejenis tempat peristirahatan di puncak bukit candi itu.
dan pemandangannya, sekali lagi, adalah luar biasa!
ke depan kita bisa melihat hamparan rumah-rumah kota jogja dengan sawah-sawah yg mengitarinya dan dg latar belakang gunung merapi yg menjulang sebagai background yg sempurna dari langit biru kota jogja siang itu.
jika kita melihat ke belakang, bisa terlihat hamparan padang rumput yg luas, walaupun ga seluas di afrika dan ga ada singa nya, dg batu-batu susun kuno peninggalan jaman hindu-buddha disana-sini sebagai tempat pembakaran pada jamannya, dan sejauh mata memandang, langit biru dan padang luas lah yg akan kita lihat, sungguh keren!

kembali ke candi prambanan, kami pun menemukan pemandangan yg tidak kalah luar biasanya dg candi yg gue lupa namanya itu.
sudah menjelang sore saat kami berkeliling di candi prambanan, dan harus gue akui, view nya itu bener-bener bagus banget buat dijadiin memory di kamera, dg cahaya matahari sore yg keemasan dan latar belakang batu-batu candi itu disertai dengan semilir angin sore yg sejuk khas kota jogja, tidaklah heran sebagian besar waktu gue itu gue habiskan dg jepret sana jepret sini, mencari objek bule-bule nganggur buat jadi korban nemenin gue foto-foto hehe..
selesai muter-muter di candi prambanan, hari sudah sore sekali, dan waktu menunjukkan pukul tutup nya candi prambanan itu yaitu 18.00. kami pun kembali menuju halte transjogja dg menaiki andong yg kami bayar Rp5000,-/orang nya.

kembali memakan waktu 1 jam perjalanan dari prambanan menuju mallioboro, kami merencanakan untuk makan di sekitar luar mallioboro untuk menghemat dana kami, tapi seperti biasa, rencana tinggal rencana. karena sudah terlanjur lelah berjalan kaki selama 1 harian penuh itu, kami memutuskan untuk kembali makan di warung ibu djoko, dan kali ini gue pun ikutan makan di warung ibu djoko. gue makan dg 2 macam lauk, telur dadar ama satu lagi gue lupa sayur apa yaa, gue mengeluarkan uang sebesar Rp8500,-, sama seperti si panda yg makan dg 3 macam lauk harganya, mantap tenan toh bu'deh hehe..

kembali ke puntodewo. kembali para cewek-cewek centil ini rapih-rapih yg memakan waktu hampir 3 jam, dan waktu sudah mennunjukkan pukul 22.00 ketika akhirnya kami pergi keluar lagi untuk belanja-belanja di sekitar mallioboro, biasalaah cewek..
selesai belanja, kami kemudian nongkrong di salah satu tempat makan siap saji di mall mallioboro yg buka 24 jam, itu loh tempat makan yg suka ada patung badut yg senyumnya aneh itu yg suka duduk di depan tempat makannya.
ketika kami merasa harus kembali  ke hotel, waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam, toko-toko pinggiran mallioboro sudah banyak yg tutup dan digantikan warung lesehan pinggir jalan yg menjual minuman hangat khas jogja semacam wedang jahe.

ditutup dengan permainan capsa dan gossip tengah malam oleh ke-tiga teman gue, itulah jogja hari ke-2. it's fun, really! :)






to be continued..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar