Pengikut

Mengenai Saya

DKI Jakarta Terpadat, Jakut, tapi akhir-akhir ini Jakbar, Indonesia
sombong, sok, angkuh, nyolot, belagu, sifat dasar manusia yang amat teramat melekat di gue

Kamis, 09 Agustus 2012

just a story

aloha para pembaca sekalian~
kali ini gue punya cerita yang mau gue bagiin ke temen-temen pembaca sekalian nih. ceritanya mungkin rada ngebosenin dan ga jelas maksudnya apaan, tapi gue suka banget ama cerita ini, jadi dengan mengutamakan keegoisan gue, marilah kita sejenak membuang waktu buat ngebaca cerita ini..

sebenarnya inti dari cerita ini adalah percakapan yang terjadi antara seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang paling tua umurnya di kelompok anak-anak itu. ketika itu mereka sedang berlomba untuk menunjukkan kemampuan siapa yang paling hebat dalam menggambar bintang yang bentuknya segilima, tentunya kegiatan unjuk kebolehan ini diprakarsai oleh si anak perempuan yang umurnya paling tua di situ, dan sudah jelas pula kemampuan anak perempuan itu dalam menggambar bintang segilima adalah yang paling terbaik dibanding anak-anak lainnya. semua anak-anak di situ mengagumi gambar si anak perempuan yang paling tua itu, semua, kecuali satu, si anak laki-laki yang sedari tadi asik menggambar bintang dan bercakap-cakap dengan anak lainnya mengenai bentuk bintang yang sesungguhnya. si anak perempuan yang paling tua itu melihat gambar sang anak laki-laki dan kemudian terjadilah percakapan ini..

"kenapa gambarnya lingkaran? bintang kan gambarnya harusnya kayak gini?" tanya si anak perempuan itu.
"salaah. bintang itu sebenernya bentuknya bulat, tapi karena dia bercahaya makanya keliatannya kayak gitu" jawab si anak laki-laki itu.
"tapi kan orang-orang ngeliat bintang kan kayak gini, kita kan gambar kayak apa yang orang-orang liat" jawab si anak perempuan lagi.
"tapi bintang itu aslinya bentuknya bulat, karena dia bercahaya aja makanya keliatan kayak gitu" kata si anak laki-laki itu.
"tapi kan orang-orang taunya bintang itu bentuknya kayak gini, bukan bulat" si anak perempuan tetap keras kepala.
dan tiba-tiba percakapan itu terhenti, karena si anak laki-laki tidak menjawab bantahan anak perempuan tadi lagi, dia tidak lagi menggubris kalimat-kalimat si anak perempuan itu tadi, malah si anak laki-laki mulai menggambar hal yang lain lagi sebelum akhirnya pergi mencari permainan lain.

dan beberapa tahun kemudian baru gue tau kalau apa yang anak laki-laki itu bilang tentang bintang itu ternyata benar.

perlu diketahui sebelumnya, ini adalah kisah nyata yang terjadi ketika anak laki-laki itu masih SD, sekitar kelas 2, dan anak perempuannya itu adalah sekitar SD kelas 6 atau SMP kelas 1 gue agak lupa.

sorry kalau ceritanya jelek dan ga bermakna. cuma sekedar memenangkan keegoisan gue aja makanya gue berbagi cerita ini. dan sampai sekarang pun, berapa kali gue teringat cerita ini, gue masih bener-bener kagum ama itu anak laki-laki.

berani speak up di usia sedini itu di depan orang yang jelas-jelas usia nya uda jauh lebih tua. tapi tanpa gentar dia tetap bersikukuh dengan pendapatnya, maksud gue adalah si anak laki-laki itu masih kelas 2 SD saat itu, apa sih yang umumnya anak kelas 2 SD tahu tentang sains? bahkan di zaman gue itu kelas 2 SD belum belajar ipa sama sekali, dan dia tetap tanpa gentar mempertahankan pendapatnya dan kemudian bersikap layaknya orang dewasa yang profesional dalam menanggapi debat dengan amatir, ketika akhirnya dia memilih untuk diam dan tidak membalas omongan si anak perempuan itu, gue tau kalau dunia uda ngeliat dia sebagai pemenangnya di situ, walaupun anak-anak yang lain tidak sadar atau lebih tepatnya belum mengerti apa yang anak laki-laki itu bicarakan. seandainya saat itu gue yang diposisikan sebagai anak laki-laki tadi, mungkin gue ga bisa ngomong apa-apa buat ngebales dan malah akhirnya gue akan marah-marah lalu kesel sendiri dan nangis, yang mana ujung-ujungnya gue malu sendiri karena uda sok-sok an tau dan malah akhirnya nangis sendiri karena sok-sok an nya.

jadi begitu saja cerita pengantar tidurnya para pembaca sekalian. sang penulis pun juga sudah mengantuk sangat ini ruapanya karena masih terjaga di subuh-subuh buta seperti ini.
oke, mari biarkan sang penulis untuk sejenak tidur dan mengenang kembali cerita ini teman-teman pembaca..
have a sweet day and night wherever you are :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar